Mengenal Lebih Dalam Seputar Rokok Elektronik

Mengenal Lebih Dalam Seputar Rokok Elektronik – Saat ini sudah semakin banyak orang yang merokok dan juga ternyata rokok memiliki banyak jenis yang bisa di gunakan, salah satunya adalah rokok elektronik.

Merokok adalah salah satu kebiasaan buruk yang harus dihentikan karena cuma bisa mendatangkan dampak buruk bagi tubuh. Misalnya bronkitis, penyakit kardiovaskular, kanker paru, dan masih banyak lagi. Bahayanya datang dari racun karsinogen dan karbon monoksida pada asap rokok dan sudah terbukti lewat banyak penelitian.

Dengan perkembangan teknologi, kebiasaan merokok pun mengalami evolusi. Tak lagi sekadar tembakau yang dibakar, sekarang sudah ada rokok elektronik atau rokok elektrik, yang mana asapnya berupa uap air dari bahan kimia. Rokok jenis ini dimasukkan ke dalam golongan hasil pengolahan tembakau lainnya (HTPL).

Mengenal Lebih Dalam Seputar Rokok Elektronik

Rokok elektronik mendapat perhatian dari masyarakat perkara isu kesehatannya. Banyak yang mempertanyakan apakah rokok elektronik adalah pilihan yang lebih sehat daripada rokok konvensional, atau malah sebaliknya?

1. HTPL bisa digunakan untuk membantu mengurangi kebiasaan merokok secara konvensional
Ada banyak sekali penelitian yang membahas hubungan antara merokok dan kesehatan. Namun, belum banyak penelitian tentang rokok elektronik. Setidaknya Auliya Suwantika, selaku narasumber dari Universitas Padjadjaran, Bandung, mengatakan electricianmadisonal ada 43 jurnal kesehatan yang membahas HTPL tersebut.

Auliya menjelaskan bahwa jurnal-jurnal tersebut datang dari luar negeri dan belum ada penelitian yang berasa dari dalam negeri. Namun demikian, sebagian besar jurnal itu menunjukkan bagaimana rokok elektronik memiliki risiko yang lebih kecil dalam hal ancaman nyawa, ketimbang rokok konvensional. Ini menjadikan HTPL berpotensi sebagai alat untuk membantu seseorang berhenti menghentikan kebiasaan merokok konvensional.

2. Kecanduan rokok bisa dikurangi mengingat tersedianya rokok elektronik yang tidak mengandung nikotin
Lebih lanjut, Auliya mengemukakan bahwa rokok elektronik berbeda dengan rokok konvensional yang menyebabkan kecanduan. Dalam cara kerja HTPL, konsumen menggunakannya dengan cara mengisi rokok tersebut dengan bahan kimia. Bahan kimia tersebut memiliki banyak pilihan dan beberapa di antaranya ada yang tidak mengandung nikotin, sehingga tidak membuat seseorang kecanduan.

Penelitian berjudul “Tobacco harm reduction: an alternative cessation strategy for inveterate smokers” yang dirilis di Harm Reduction Journal tahun 2006 menyebut bahwa penggunaan HTPL berhasil mengurangi kecanduan merokok.

Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian lain berjudul “A fresh look at tobacco harm reduction: the case for the electronic cigarette” di jurnal yang sama tahun 2013, yang menyatakan bahwa rokok elektronik menjadi alat penting yang menjanjikan untuk mengurangi kecanduan merokok.

3. Tetap, rokok elektronik wajib diwaspadai mengingat adanya potensi efek samping karena adanya bahan kimia
Walau sudah ada banyak jurnal kesehatan yang mendukung penggunaan rokok elektronik, dampak buruknya perlu diwaspadai. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes, memberikan insight tentang rokok elektronik.

Dia mengemukakan bahwa rokok elektronik tetap menggunakan bahan-bahan kimia sebagai isiannya. Hal ini perlu diwaspadai mengingat segala macam bahan kimia yang masuk dalam tubuh berpotensi memberikan gangguan. Sayangnya, belum ada penelitian lebih lanjut tentang ancaman bahaya dari bahan-bahan kimia rokok elektronik.